Seperti telah kita ketahui pada tahun 2008 sempat terjadi krisis global. Krisis yang bermula di Amerika serikat ini telah memberikan dampak yang sangat terasa khususnya bagi dunia pasar modal yang mana pada saat itu semua harga saham di dunia anjlok akibat adanya krisis global ini. Dampak lain dari krisis finansial global terhadap makro ekonomi juga bisa dilihat dari sisi tingkat suku bunga. Seperti kita ketahui pada saat krisis global tersebut, nilai kurs dollar mengalami kenaikan, suku bunga juga ikut mengalami kenaikan karena bank indonesia akan menahan rupiah sehingga akibatnya inflasi akan meningkat. Dengan naiknya tingkat suku bunga ini akan berdampak pada sektor investasi dan sektor riil. Pengaruhnya pada investasi di pasar modal, krisis global ini akan membuat orang tidak lagi memilih pasar modal sebagai tempat yang menarik untuk berinvestasi karena kondisi makro yang kurang mendukung. Kebijakan makro ekonomi yang dilakukan pemerintah pada saat itu juga mempengaruhi kegiatan di pasar modal sendiri.
Pengujian variabel dilakukan untuk mengetahui pengaruh inflasi, jumlah uang beredar, tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah-dollar Amerika Serikat terhadap indeks harga saham LQ-45 di Indonesia baik secara parsial maupun simultan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel inflasi, jumlah uang beredar, tingkat suku bunga SBI dan nilai tukar dalam mempengaruhi indeks LQ-45. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda atau Ordinary Least Square (OLS). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series antara bulan agustus 2007 sampai dengan bulan agustus 2011 yang diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) yang dipublikasikan Bank Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan inflasi, jumlah uang beredar, tingkat suku bunga SBI dan nilai tukar berpengaruh signifikan pada indeks harga saham LQ-45, sedangkan secara parsial hanya variabel inflasi, SBI dan nilai tukar yang berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham LQ-45. Sedangkan variabel inflasi, jumlah uang beredar, tingkat suku bunga SBI dan nilai tukar mampu menerangkan indeks harga saham LQ-45 sebesar 76,4%. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa hanya variabel inflasi, SBI dan nilai tukar yang berpengaruh signifikan. Hal ini disebabkan Kenaikan laju inflasi yang tidak diantisipasi tersebut akan meningkatkan harga barang dan jasa sehingga knsumsi akan menurun. Sehingga, pengaruh dari kenaikan laju inflasi akan menurunkan harga saham. Besar kecilnya tingkat suku bunga SBI juga dapat mempengaruhi harga saham dikarenakan suku bunga SBI dapat mempengaruhi suku bunga deposito maupun suku bunga tabungan yang merupakan salah satu alternatif bagi investor untuk menginvestasikan modalnya dan juga Depresiasi rupiah akan berdampak pada pasar modal indonesia. Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang go publik di Bursa Efek Indonesia mempunyai hutang luar negeri dalam bentuk valuta asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar