/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Selasa, 09 Juni 2015

Kiranti datang bulan ternyata adalah wejah/kunyit asam tradisional ala kampung

Bagi orang desa seperti saya waktu di masih tinggal didesa waktu kecil sering minta dibeliin wejah/kunyit asem. saat ibu langganan ditukang jamu waktu masih menyusui adik saya.
dan sekarang ketika dewasa/sudah menikah beliin saat istri datang bulan beliin kiranti datang bulan, namun istri tidak mau minum dari pada mubazir kirantinya saya minum.
Kok rasanya seperti kunyit asam/wejah saat dikampung dulu.
oalah jebule cuma beda tempatnya aja, kalo dikampung diwadahin plastik/gelas.
dan sekarang zaman modern diwadahin beling/kaca layaknya kratingdaeng.
kalo dikampung kunyit asam ditukang jamu Rp.1500

sedangkan kalo zaman modern kemasan beling Rp.3.500 /sebuah inovasi baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar